LJK Sampaikan Kabar Gembira Terkait Pertumbuhan Industri Jasa Keuangan

By admin September 24, 2018

Bapak Indra, Direktur Pengawasan LJK (Kiri) & Bapak Dedy Patria, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah (Kanan)

 

Pasuruan, 22 September 2018, Indra Yuheri, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) menyampaikan bahwa sektor  perbankan Jawa Tengah sampai dengan  Juli 2018  mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan dan dinilai positif terlihat dari pertumbuhan aset mencapai 399,92 triliun atau tumbuh sebesar 8,21% yoy, kredit 290,56 triliun atau tumbuh sebesar 8,85% yoy dan dana pihak ketiga 302,17 triliun atau tumbuh sebesar 9,76% yoy. Sedangkan secara nasional aset, kredit dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 9,86%, 11,24%, dan 6,96% yoy. Pertumbuhan kredit di Jawa Tengah tersebut diikuti dengan kualitas kredit yang lebih baik, tercermin dari rasio NPL sebesar 2,86% lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,47.

Hal tersebut disampaikan pada saat “Gathering Dan Pelatihan Wartawan se-Jawa Tengah dan DIY di  Prige, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (22/9/2018). Selain Bapak Indra, narasumber yang ada diacara tersebut yaitu Bapak Patria, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah.

Disisi lain, perbankan syariah di Jawa Tengah pun mengalami pertumbuhan yang menggembirakan, posisi Juli 2018 jumlah pembiayaan yang disalurkan tercatat sebesar 19,54 triliun atau mengalami pertumbuhan 17,18% yoy, dengan share terhadap nasional tercatat sebesar 6,73%.

Adapun NPF pembiayaan di Jawa Tengah tercatat sebesar 2,71% atau lebih rendah dibanding NPF nasional yang tercatat sebesar 3,58%.

Indra  menambahkan bahwa penyaluran kredit di Jawa Tengah per jenis penggunaan paling banyak digunakan untuk kredit modal kerja sebesar 157,07 triliun atau tumbuh sebesar 9,47% dan memiliki share sebesar 54,06% dari total keseluruhan kredit.

Di sisi lain, di sektor pasar modal sendiri, pada posisi Juli 2018 jumlah single investor identity (SID) di Jawa Tengah tercatat sebanyak 65.805 atau tumbuh23,86% yoy, dengan nilai transaksi saham sebesar Rp3,32 triliun.

Jumlah Emiten di Jawa Tengah sebanyak 6  dan 1EmitenObligasi yaitu Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk (SRIL), PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMNUF), dan PT Prima CakrawalaAbadi (PCAR), PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) dan Bank Jateng sebagai Emiten Obligasi Subordinasi.

Selanjutnya, perkembangan sektor jasa keuangan non Bank atau IKNB di Jawa Tengah posisi Juli 2018 aset Dana Pensiun tercatat 4,63 triliun dengan share terhadap nasional 1,78% sedangkan nilai investasi sebesar 4,61 triliun dengan share secara nasional sebesar 1,81%. Sedangkan dari perusahaan pembiayaan, nilai piutang perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 46,70triliundengan share terhadap nasional sebesar 10,49% dan NPF yang hanya sebesar 1,33% lebih rendah dibanding nasional yang sebesar 3,18%.

Lebih jauhnya, tren pembiayaan baru melalui Peer-to-Peer Lending Financial Technology (Fintech) berkembang cukup signifikan dimana sampai dengan perAgustus 2018 terdapat 63 perusahaan terdaftar(1 berizin).

Dari sisi outstanding pembiayaan, terdapat 88.434 orang jumlah peminjam (borrower) dengan transaksi sebesar 540,86 miliar dan sisi pemberi pinjaman (lender) per Juli 2018 tercatat sebesar135,20 miliar dengan jumlah lender sebanyak 10.486 orang.

Selain itu sebagai bagian dari fungsi OJK dalam melindungi konsumen, penyelesaian pengaduan konsumen masih menjadi salah satu focus perhatian OJK dimana berdasarkan data Juli 2018, jumlah pengaduan konsumen yang masuk pada OJK Regional 3 Jateng dan DIY mencapai 210 pengaduan dengan pengaduan tertinggi pada bank umum sebanyak 128 pengaduan (61%) dan jumlah pengaduan yang telah selesai sebanyak195 pengaduan (93%) sedangkan sisanya masih dalam proses klarifikasi.