Borobudur Marathon 2019 Membuka Aktivitas Berbasis Pengembangan Masyarakat
Magelang, 20 Juli 2019 – Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng hari ini, 20 Juli 2019 di Desa Wisata Pawon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, secara resmi memulai Pawone Borobudur Marathon.
Pawone Borobudur Marathon (Dapurnya Borobudur Marathon) merupakan program yang memayungi serangkaian aktivitas berbasis pengembangan masyarakat yang bertujuan memberikan nilai tambah terhadap perkembangan ekonomi di Magelang dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal penambahan nilai jual produk atau jasa. Keberadaan Pawone Borobudur Marathon tidak lepas dari kehadiran Borobudur Marathon, yang menurut jadwal akan berlangsung pada 17 November 2019.
Senada dengan tema Borobudur Marathon 2019, “Sinergi dan Harmoni”, yang menitikberatkan pada pentingnya keselarasan dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan agar harmoni dapat dirasakan oleh semua pihak. Hal ini penting karena Borobudur Marathon percaya bahwa berlari tidak sekadar melintasi, tetapi juga sebuah proses untuk menyelaraskan jiwa dan raga dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, salah satu program Pawone Borobudur Marathon, yakni Mbangun Cerita mengetengahkan dua nilai tersebut dalam aktivitasnya. Setiap desa akan melakukan tumpengan bersama-sama, sebagai bentuk penggarapan cerita dan harapan mereka terhadap Borobudur Marathon melalui penyerahan kreasi tumpeng yang dibuat oleh 16 desa dan 22 sekolah.
“Sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi dalam pidatonya beberapa waktu lalu bahwa Jawa Tengah merupakan titik fokus baru pembangunan pariwisata di Indonesia, kawasan Borobudur merupakan salah satu yang menjadi fokus pengembangan pariwisata unggulan di Indonesia. Oleh karena itu, sesuai dengan tema Borobudur Marathon 2019, Sinergi dan Harmoni, kami memohon dukungan kepada seluruh masyarakat agar dapat bersama-sama bersinergi untuk menyelenggarakan Borobudur Marathon dengan maksimal.” Ujar Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo.
Sementara itu Hana Wijaya selaku Direktur Bisnis Retail dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng berkata, “Bank Jateng sebagai bank pembangunan Jawa Tengah wajib untuk mendukung perkembangan ekonomi daerah di Jawa Tengah. Bank Jateng sangat mendukung pertumbuhan homestay di Kawasan Borobudur agar bisa menampung semakin banyak turis, khususnya pelari saat berlangsungnya Borobudur Marathon 2019. Bank Jateng membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memperbaiki rumahnya agar dapat menjadi homestay dengan program peminjaman Bank Jateng. Acara tumpengan ini menjadi kesempatan bagi seluruh panitia dan penyelenggara Borobudur Marathon untuk memohon doa kepada masyarakat agar rangkaian acara Borobudur Marathon 2019 dapat berjalan lancar sampai 17 November 2019 nanti”.
Tumpengan merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Jawa sebagai wujud ucapan slametan, yaitu mereka memasak tumpeng dari beras bercampur kunyit, kemudian ditambahkan sayur-mayur, lauk pauk protein hewani dan atau nabati. Berbagai jenis bahan makanan tersebut kemudian ditata sedemikian rupa membentuk gunungan, yang disebut tumpeng.
“Selain doa, kami juga ingin memohon dukungan dari masyarakat agar Borobudur Marathon tidak hanya menjadi yang terbaik di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. Salah satu bentuk dukungan masyarakat adalah menyiapkan sambutan yang terbaik bagi pelari dengan keramahtamahan masyarakat Magelang,” imbuh Sinung N. Rachmadi selaku Kadisporapar Jawa Tengah.
Selain Mbangun Cerita, Pawone memiliki dua program lain yang juga berpusat pada pembangunan masyarakat, yakni Mbangun Pasar dan Mbangun Wisata. Program ini berfokus pada peningkatan potensi ekonomi lokal dan pariwisata di sekitar Candi Borobudur.
Menurut Litbang Kompas, dampak ekonomi yang dihasilkan dari pelaksanaan Borobudur Marathon pada tahun 2018 mencapai Rp 24 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa Borobudur Marathon memiliki kontribusi positif terhadap masyarakat dan ekonomi Kabupaten Magelang.
Fokus pada kegiatan ekonomi ini tidak lepas dari status Kabupaten Magelang yang menjadi penggerak pariwisata pada destinasi bernama Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang).
“Borobudur Marathon dibuat untuk mengembangkan ekonomi kawasan Borobudur dan sekitarnya. Jalan-jalan diperlebar dan diperbaiki. Infrastruktur terus dibenahi agar kawasan Borobudur ini bisa terus berkembang dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat,” ujar Liem Chie An sebagai Ketua Yayasan Borobudur Marathon.